Langsung ke konten utama

PSIKOLOGI MANAJEMEN TUGAS KELOMPOK 1

Tanggal Post : 2 Oktober 2016
Pukul  : 13.08 WIB
PSIKOLOGI MANAJEMEN
TUGAS 1



Disusun Oleh :

Endah Puji Astuti (13514568)
Jessica Phoibe (15514649)
Nur Rohmah Aprilia (18514185)
Nur Amalia (18514138)
Wahyuningtyas Gharnisya (1C514171)

3PA19





UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS PSIKOLOGI
2016/2017


I.                  PENDAHULUAN

Pada tugas ini, kami akan membahas tentang apa itu psikologi manajemen. Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini perilaku manusia sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Perilaku yang baik akan memunculkan semangat dan motivasi pada manusia. Ada hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang diantaramya faktor internal yaitu dalam diri manusia dan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan.
Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan tentang definisi psikologi manajemen, organisasi, definisi komunikasi, dimensi-dimensi komunikasi, definisi pengaruh, kunci-kunci perubahan perilaku, bagaimana mempengaruhi orang lain berbagai model, dan apa itu wewenang.

II.               PEMBAHASAN
1.     Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau memanage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.

2.      Organisasi
Robbins (1996) menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif, terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

3.      Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah aktivitas kompleks yang melibatkan seseorang mengirimkan informasi kepada ke orang lain. Kompleksitas ini melibatkan bagaimana pengirim perlu mengetahui kebenaran interpretasi penerima pesan, sejauh mana pesan tidak hanya sekedar diterima tetapi juga dimengerti, sejauhmana unsur media dan noise ikut berperan dalam kebenaran interpretasi pesan (Smith, 2003). 

4.      Dimensi-dimensi Komunikasi
1)        Komunikasi Internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahan, antara sesama bawahan, dan lain sebagainya. Komunikasi internal lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.    Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah (komunikasi dari pimpinan kepada bawahan) dan dari bawah ke atas (komunikasi dari bawahan kepada pimpinan).
b.      Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer, dan lain sebagainya
2)        Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi.
a.       Komunikasi dari organisasi kepada khalayak, komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi, press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konfrensi pers.
b.      Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan.

5.      Pengertian Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:849) yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang.

6.      Kunci-kunci Perubahan Perilaku
Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), perubahan perilaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : 
1) Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas. 
2)  Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi, karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. 
3)   Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change), ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda.
Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu : 
1)      Pemikiran dan perasaan
           Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lain-lain. 
2)      Orang penting sebagai referensi
        Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti : guru, kepala suku dan lain-lain. 
3)      Sumber-sumber daya
        Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif. 
4)      Kebudayaan
         Kebudayaan adalah perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku. Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya.

7.      Bagaimana Mempengaruhi Orang lain
Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan komunikasi persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;
1)   Logical argument (logos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.
2) Psychological/ emotional argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita berempati termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek emosi yang positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat kita marah termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi negatif.
3)      Argument based on credibility (ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.
Menurut Burgon & Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu antaranya;
1)  Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebagai bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
2) Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya, bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.
3)     Pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang komedian atau menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat.
4)      Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative. Misalnya, iklan rokok dengan dikasi “nggak ada loe nggak rame”.

8.      Wewenang
Sebagaimana halnya dengan kekuasaan, wewenang juga dapat dijumpai dimana-mana, walaupun tidak selamanya kekuasaan dan wewenang berada disatu tangan. Menuut Max Weber, wewenang dimaksudkan sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Dengan kata lain, seseorang yang mempunyai wewenang bertindak sebagai orang yang memimpin atau membimbing orang banyak.
            Ada tiga macam wewenang, diantaranya adalah :
1)      Wewenang Kharismatis (Charismatic authority)
Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu, pulung) yang ada pada diri seseorang. Kemampuan khusus tadi melekat pada orang tersebut karena anugrah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Orang-orang disekitarnya mengakui akan adanya kemampuan tersebut atau dasar kepercayaan dan pemujaan karena mereka menggap bahwa sumber kemampuan tersebut merupakan sesuatu yang berada diatas kekuasaan dan kemampuan manusia pada umumnya. Wewenang kharismatis tidak diatur oleh kaidah-kaidah, baik yang tradisional maupun rasional. Adakalanya kharisma dapat hilang karena masyarakat sendiri yang berubah dan mempunyai paham yang berbeda. Perubahan-perubahan tersebut seringkali tak dapat diikuti oleh orang yang mempunyai wewenang kharismatis tadi sehingga dia tertinggal oleh kemajuan dan perkembangan masyrakat.
2)      Wewenang tradisional
           Wewenang tradsional dapat dipunyai oleh seseorang maupun sekelompok orang. Dengan kata lain, wewenang tersebut dimiliki oleh orang-orang yang menjadi anggota kelompok, yang sudah lama sekali mempunyai kekuasaan didalam suatu masyarakat.
Adapun ciri-ciri utama wewenang tradisional, yaitu :
a.  Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang, serta orang-orang lainnya dalam masyarakat
b.      Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi
c.    Selama tak ada pertentangan dengan ketentuan-ketentuan tradisional, orang-orang dapat bertindak secara bebas
3)      Wewenang rasional atau legal
Wewenang yang disandarkan pada sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat. Sistem hukum di sini di pahami sebagai kaidah-kaidah yang telah diakui dan ditaati masyarakat dan bahkan yang telah diperkuat oleh Negara. Pada wewenang yang didasari oleh sistem hukum harus dilihat juga apakah sistem hukumnya bersandar pada tradisi, agama atau faktor-faktor lain. Kemudian, harus ditelaah pula hubungannya dengan sistem kekuasaan serta diuji pula apakah sistem hukum tadi cocok atau tidak denagn sistem kebudayaan masrakat supaya kehidupan dapat berjalan dengan tenang dan tenteram.

III.           PENUTUP
Kesimpulan dari pembahasan diatas bahwa dijelaskan psikologi manajemen itu membahas tentang bagaimana cara mengatur atau memanage sumber daya sebagai suatu kebutuhan. Didalam psikologi manajemen, kita pun mengelola sebuah organisasi, yang mana organisasi itu sendiri adalah suatu bentuk perserikatan manusia guna mencapai tujuan yang sama dan bersama. Dalam organisasi pasti ada komunikasi, tanpa adanya komunikasi, organisasi tidak bisa mewujudkan tujuan dalam organisasi tersebut.

Komunikasi memiliki beberapa dimensi antara lain;
a.                            Komunikasi Internal : terdapat komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal
b.                              Komunikasi Eksternal
Dalam psikologi manajemen juga mempelajari apa itu pengaruh, pengaruh itu sesuatu yang timbul dari orang atau benda yang membentuk watak kepercayaan diri seseorang. Agar pengaruh itu berhasil terdapat kunci untuk mengubah perilaku seseorang.
Cara merubah perilaku seseorang itu terdapat antara lain:
a.       Logical argument (logos),
b.      Psychological/ emotional argument (pathos) dan
c.       Argument based on credibility (ethos).

Untuk me-manage atau mengatur sebuah perusahaan pasti juga terdapat sebuah wewenang dari organisasi itu sendiri, makna dari wewenang itu adalah sebuah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu.




DAFTAR PUSTAKA
Budiasih, Yanti. 2012. Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan 
        Pengaruhnya Terhadap Poduktivitas Karyawan, diakses pada 29 September 2016, 
        dari jurnal Liquidity, No.2, Juli-Desember 2012 dari www.liquidity.stiead.ac.id

Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi  (teori dan praktek). Bandung: 
            PT.Remaja Rosdakarya, diakses dari digilib.uinsby.ac.id 
            pada 29 September 2016

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28068/3/chapter%20II.pdf,
            diakses pada 29 September 2016


Hayati, Nurul. 2014. Komunikasi Dalam Organisasi Perpustakaan, diakses pada 
            29 September 2016, dari jurnal Komunikasi, No.1, Januari-Juni 2014

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press

Suciati. 2015. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta

Sutarto. 1985. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Reinforcement, Teori Harapan, Teori Penetapan Tujuan & Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Nama               : Jessica Phoibe NPM                 : 15514649 Kelas                 : 3PA19 Tanggal Post      : 06 November 2016 A.     Pendahuluan Salah satu faktor yang menentukan maju dan mundurnya suatu organisasi adalah keberadaan sumber daya manusia. Manusia akan membutuhkan sebuah motivasi yang berasal dari dalam dan luar diri nya supaya   dapat membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Dalam pembicaraan tentang motivasi, teori motivasi Abraham Maslow akan dibahas. Teori tersebut didasarkan pada hierarki kebutuhan yang meningkat dari kebutuhan biologis sampai dengan puncaknya adalah kebutuhan aktualisasi diri yang hanya dapat dipenuhi setelah semua kebutuhan dibawahnya telah terpenuhi. Ketik...

Job Enrichment

Nama                : Jessica Phoibe NPM               : 15514649 Kelas                : 3PA19 Tanggal Post    : 20 November 2016 Pukul                : 00.36 WIB A.     Pendahuluan Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidaklah lepas dari peran sumber daya manusia. Sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan harus mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh karyawan. Perusahaan juga harus dapat memperhatikan permasalahan yang muncul pada karyawan, bagaimana mempertahankan karyawan untuk tetap dapat bekerja sesuai dengan bagiannya dan bagaimana semangatnya karyawan untuk melakukan pekerjaannya. Untuk mencapai keberhasilan terse...

TEORI KEPUASAN KERJA

Nama               : Jessica Phoibe NPM                : 15514649 Kelas                : 3PA19 Tanggal Post    : 08 Januari 2017        I.             PENDAHULUAN Setiap orang pasti ingin mendapatkan suatu kepuasan dalam bekerja agar mereka merasa nyaman dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Karena ketika karyawan yang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya akan berupaya untuk memaksimalkan dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya, sehingga produktivitas meningkat dan memberikan hasil kerja yang optimal. Kepuasan kerja merupakan kunci untuk mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Kepuasan kerja dapat diperoleh dengan mendapatkan pujian pada hasil kerja, penempatan yang ...