Langsung ke konten utama

Job Enrichment



Nama               : Jessica Phoibe
NPM               : 15514649
Kelas               : 3PA19
Tanggal Post   : 20 November 2016
Pukul               : 00.36 WIB


A.    Pendahuluan
Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidaklah lepas dari peran sumber daya manusia. Sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan harus mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh karyawan. Perusahaan juga harus dapat memperhatikan permasalahan yang muncul pada karyawan, bagaimana mempertahankan karyawan untuk tetap dapat bekerja sesuai dengan bagiannya dan bagaimana semangatnya karyawan untuk melakukan pekerjaannya. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, tidak akan lepas dari motivasi yang di terima karyawan itu sendiri. Job Enrichment merupakan upaya untuk memotivasi karyawan dengan memberi kesempatan mereka untuk menggunakan kemampuan mereka. Job enrichment juga memiliki dampak yang baik supaya para pekerja tidak merasa bosan dengan pekerjaan mereka yang monoton. Adanya penambahan suatu tanggung jawab, memotivasi para pekerja untuk melakukan sesuatu yang lebih lagi agar tanggung jawab tersebut dapat terpenuhi.
B.     Teori
Salah satu konsep yang dikemukakan Herzberg dalam sebuah penelitiannya adalah mengenai pemerkayaan pekerjaan atau disebut juga dengan job enrichment. Menurut Herzberg, job enrichment didefinisikan sebagai proses membangun pencapaian pribadi, pengakuan, tantangan, tanggung jawab dan kesempatan tumbuh dalam pekerjaan seseorang. Dengan begitu, job enrichment mempunyai dampak yang baik yaitu untuk meningkatkan motivasi individu dengan menyediakan lebih banyak tanggung jawab ketika melaksanakan pekerjaan yang menantang. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa job enrichment adalah meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab seseorang dalam mengatur pekerjaannya.
Selain memberikan definisi mengenai job enrichment, Herzberg juga menyarankan beberapa prinsip dalam pelaksanaan job enrichment, diantaranya adalah :
1.   Meningkatkan tuntutan pekerjaan, yaitu mengubah pekerjaan dengan meningkatkan tingkat kesukaran dan tanggung jawab dalam pekerjaan.
2.   Kebebasan untuk mengatur pekerjaan, yaitu memberikan kebebasan pada pekerja untuk mengatur pekerjaannya.
3.  Peningkatan rasa tanggung jawab pekerja, yaitu membiarkan pekerja mengendalikan pekerjaannya.
4.     Memberikan feedback, yaitu memberitahukan pada pekerja seberapa baik pekerjaan yang mereka lakukan.
5.     Memberikan pengalaman belajar yang baru, yaitu memberikan kesempatan pada pekerja pengalaman baru dan pertumbuhan diri.  
C.    Kasus
Arini adalah lulusan D3 Jurusan Farmasi di salah satu Universitas Jakarta. Setelah lulus kuliah, Arini bekerja di salah satu Apotek Rumah Sakit. Dalam pekerjaannya, Arini hanya membantu untuk merapihkan obat-obat yang akan di jual atau di pesan. Suatu saat, Arini di minta untuk melanjutkan kuliah nya supaya mendapatkan gelar Apoteker, Arini pun melaksanakannya. Setelah mendapatkan gelar tersebut, Arini sudah dapat untuk meracik sebuah obat dan menjualnya.
D.    Analisis
Dari contoh di atas bisa kita lihat adanya penambahan suatu kemampuan dan tanggung jawab. Job Enrichment merupakan upaya untuk memotivasi karyawan dengan memberi kesempatan mereka untuk menggunakan kemampuan mereka. Memberi kesempatan disini adalah Arini di beri kesempatan untuk melanjutkan kembali sekolahnya supaya kemampuan Arini dapat bertambah. Disisi lain, job enrichment juga meningkatkan tuntutan pekerjaan, yaitu mengubah pekerjaan dengan meningkatkan tingkat kesukaran dan tanggung jawab dalam pekerjaan. Dari yang hanya merapihkan obat-obatan menjadi mampu untuk meracik obat, disini tanggung jawab Arini menjadi lebih bertambah. Dia harus mampu untuk meracik obat dengan baik karena berhubungan dengan kesehatan manusia. Ketika suatu pekerjaan dapat terlaksana dengan lancar dan sesuai, maka kita akan mendapatkan feedback, rasa bangga atas apa yang telah kita lakukan. Dan yang terakhir adalah bagaimana dia mampu untuk menaikan suatu level dari pekerjaannya, dan memberikan sebuah pengalaman baru dari pekerjaan yang dia lakukan.
Referensi
Hariandja, Marihot Tua. 2002. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT Gramedia
            Widiasarana Indonesia.
Ivancevich, John. M., dkk. 2006. Perilaku dan manajemen organisasi. Jakarta: 
             Erlangga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Reinforcement, Teori Harapan, Teori Penetapan Tujuan & Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Nama               : Jessica Phoibe NPM                 : 15514649 Kelas                 : 3PA19 Tanggal Post      : 06 November 2016 A.     Pendahuluan Salah satu faktor yang menentukan maju dan mundurnya suatu organisasi adalah keberadaan sumber daya manusia. Manusia akan membutuhkan sebuah motivasi yang berasal dari dalam dan luar diri nya supaya   dapat membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Dalam pembicaraan tentang motivasi, teori motivasi Abraham Maslow akan dibahas. Teori tersebut didasarkan pada hierarki kebutuhan yang meningkat dari kebutuhan biologis sampai dengan puncaknya adalah kebutuhan aktualisasi diri yang hanya dapat dipenuhi setelah semua kebutuhan dibawahnya telah terpenuhi. Ketik...

TEORI KEPUASAN KERJA

Nama               : Jessica Phoibe NPM                : 15514649 Kelas                : 3PA19 Tanggal Post    : 08 Januari 2017        I.             PENDAHULUAN Setiap orang pasti ingin mendapatkan suatu kepuasan dalam bekerja agar mereka merasa nyaman dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Karena ketika karyawan yang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya akan berupaya untuk memaksimalkan dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya, sehingga produktivitas meningkat dan memberikan hasil kerja yang optimal. Kepuasan kerja merupakan kunci untuk mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Kepuasan kerja dapat diperoleh dengan mendapatkan pujian pada hasil kerja, penempatan yang ...